Teratai Berduri

lihatlah aku 
akulah teratai cantik 
pandanglah aku 
aku teratai, layak dipuji 

kata itu yang mampu ku ucap setiap waktu 
karena sepi tak satupun menemani 
meminta setiap orang tuk memandang 
mengagumi, mengasihi, dan menyayangi 

tapi jeritan tak sejalan dengan kenyataan 
aku merisau seorang diri 
teratai menangis dalam balutan kecantikan 
terombang-ambing di danau sepi 

kenapa aku sendiri? 
tak adakah orang disana sudi membawa ku? 
tak inginkah seorang kan merawat ku? 
bahkan lalat pun enggan hinggap di batangku 

haruskah hingga saatnya aku layu nanti aku tetap seperti ini? 
haruskah mulutku memanjat doa hingga tak sanggup lagi berkata? 
pantaskah aku bersepi hanya karena duri yang kumiliki melukai teratai lain di dekat ku? 
oh sunggh ku tak akan mampu 

Comments