aku menikmati kesendirian
tak merangkul, tak dirangkul
aku menikmati kebencian
meludahi lalu diludahi
Kata siapa Tuhan satu-satunya Maha?
para manusia kukira adalah Maha
Maha pencaci, Maha pendusta
ucap lidahnya aduhai Maha bengis
tatap matanya sungguh Maha Iblis
lembut tangannya begitu Maha erotis
Maha naif, tak jarang berpura-pura menangis
perbaikilah manusia
bukan Maha yang seperti itu yang kita cari
bukan Maha yang kan melebihi sang Maha
hak lah kita meludah dan mencaci
tapi caci bukan berarti tak diberi arti
artikan tuk perbaiki akhlak diri
artikan tuk menaiki tangga esok hari
artikan kita semua pasti mati
tak merangkul, tak dirangkul
aku menikmati kebencian
meludahi lalu diludahi
Kata siapa Tuhan satu-satunya Maha?
para manusia kukira adalah Maha
Maha pencaci, Maha pendusta
ucap lidahnya aduhai Maha bengis
tatap matanya sungguh Maha Iblis
lembut tangannya begitu Maha erotis
Maha naif, tak jarang berpura-pura menangis
perbaikilah manusia
bukan Maha yang seperti itu yang kita cari
bukan Maha yang kan melebihi sang Maha
hak lah kita meludah dan mencaci
tapi caci bukan berarti tak diberi arti
artikan tuk perbaiki akhlak diri
artikan tuk menaiki tangga esok hari
artikan kita semua pasti mati
Semangat terus berkaryanya Bu Pimred. :D
ReplyDelete