Contoh Karya Tulis Ilmiah


KATA PENGANTAR


            Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga karya tulis yang berjudul “Tanggapan Siswa MAN Cililin Kelas XI Program Bahasa tentang Penggunaan Bahasa yang Kurang Sesuai dengan Tata Bahasa Indonesia (Alay) dalam Status Facebook” ini dapat kami selesaikan.
            Terselesaikannya karya tulis ilmiah ini tidak terlepas dari peran serta berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat :
1.      Wali Kelas XI Bahasa 2, Yanti Avianti, S.Pd,
2.      Guru Pembimbing, Reni Dewi Maharani, S.Pd,
3.      Orang tua penulis, dan
4.      Rekan-rekan seperjuangan, kelas XI program Bahasa tahun pelajaran 2011/2012.

            Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kepada semua pihak dapat memberi saran serta kritikan yang membangun demi kesempurnaan penulisan karya tulis selanjutnya.
            Semoga karya tulis ini bisa bermanfaat.
Cililin, 06 Mei 2012
                       
Penulis


                                                                                                                       

DAFTAR ISI




BAB I

PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG MASALAH

            Perubahan zaman mengakibatkan perubahan pola pikir pada masyarakat, khususnya siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cililin kelas XI program Bahasa, telah mengikis nilai-nilai kebahasaan yang dulu sangat kental.
Penggunaan bahasa yang baik dan sesuai dengan bahasa Indonesia yang baku sebaiknya diajarkan dan ditanamkan sejak usia dini. Agar kelak akan melahirkan generasi-generasi yang mampu menjaga nilai kebahasaan itu.
            Saat ini, banyak remaja khusuhnya remaja di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cililin kelas XI program Bahasa yang memiliki akun pribadi berupa facebook, tidak sedikit pula siswa yang sering meng-update status. Dalam meng-update status tersebut sering kami temukan penulisan-penulisan yang kurang sesuai dengan tata bahasa Indonesia yang baik (alay). Oleh karena itu, penulis membuat karya tulis ini untuk mengetahui apa alasan mereka menggunakan penulisan yang tidak sesuai dengan tata bahasa  Indonesia yang baik (alay) dalam status di facebook.

B.     RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dari karya tulis ilmiah ini adalah :
1.      Bagaimana tanggapan siswa MAN Cililin kelas XI program Bahasa tentang penggunaan bahasa yang kurang sesuai dengan tata bahasa Indonesia (alay) dalam status facebook?
2.      Bagaimana tanggapan siswa MAN Cililin kelas XI program Bahasa tentang keseringan mereka dalam menggunakan bahasa yang kurang sesuai dengan tata bahasa Indonesia (alay) dalam status facebook?
3.      Bagaimana tanggapan siswa MAN Cililin kelas XI program Bahasa tentang dampak penggunaan bahasa yang kurang sesuai dengan tata bahasa Indonesia (alay) dalam status facebook?
4.      Apa alasan siswa MAN Cililin kelas XI program Bahasa menggunakan bahasa yang kurang sesuai dengan tata bahasa Indonesia (alay) dalam status facebook?

C.    TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah :
1.         Untuk mengetahui tanggapan siswa MAN Cililin kelas XI program Bahasa tentang penggunaan bahasa yang kurang sesuai dengan tata bahasa Indonesia (alay) dalam status facebook.
2.         Untuk mengetahui tanggapan siswa MAN Cililin kelas XI program Bahasa tentang keseringan mereka dalam menggunakan bahasa yang kurang sesuai dengan tata bahasa Indonesia (alay) dalam status facebook
3.         Untuk mengetahui tanggapan siswa MAN Cililin kelas XI program Bahasa tentang dampak penggunaan bahasa yang kurang sesuai dengan tata bahasa Indonesia (alay) dalam status facebook
4.         Untuk mengetahui siswa MAN Cililin kelas XI program Bahasa menggunakan bahasa yang kurang sesuai dengan tata bahasa Indonesia (alay) dalam status facebook

D.    METODE PENELITIAN

         Penulis menggunakan metode deskriptif dalam melakukan penelitian, metode deskriptif merupakan metode dengan teknik  penyebaran angket kepada seluruh siswa MAN Cililin kelas XI program Bahasa.




BAB II

LANDASAN TEORI

A.    Sejarah Serta Pengertian Bahasa Alay

         Bahasa Alay muncul pertama kalinya sejak ada program SMS (Short Message Service) atau pesan singkat dari layanan operator yang mengenakan tarif per karakter ataupun per SMS yang berfungsi untuk menghemat biaya.
Namun dalam perkembangannya kata-kata yang disingkat tersebut semakin melenceng, apalagi sekarang sudah ada situs jejaring sosial.  Dan sekarang penerapan bahasa Alay sudah diterapkan di situs jejaring sosial tersebut, yang lebih parahnya lagi sudah bukan menyingkat kata lagi, namun sudah merubah kosa katanya bahkan cara penulisannya pun bisa membuat sakit mata orang yang membaca karena menggunakan huruf besar kecil yang diacak ditambah dengan angka dan karakter tanda baca. Bahkan arti kosa katanya pun me
lenceng jauh dari yang dimaksud.

B.      Contoh Bahasa Alay

Rumah
:
Humz, Hozz, Uz
Saja
:
Ja, Ajj
Yang
:
Iank/Iang, Eank/Eang/Yank
Boleh
:
Leh
Ya/Iya
:
Yupz, Ia, Iupz, Yua, Ea, eeaaaa
Keren
:
Krenz, Krent, Kyeent
Sekarang
:
Krang, Krank, ckalank
Manis
:
Maniezt, Manies

C.    Dampak Positif Bahasa Alay

         Dengan digunakannya bahasa Alay adalah remaja menjadi lebih kreatif. Terlepas dari menganggu atau tidaknya bahasa Alay ini, tidak ada salahnya kita menikmati tiap perubahan atau inovasi bahasa yang muncul. Asalkan dipakai pada situasi tepat, media dan komunikan yang tepat juga.
         Ada juga yang mengatakan bahwa bahasa Alay itu adalah seni. Dengan mengkombinasikan antara huruf dan angka, setidaknya membuat orang lain untuk lebih mencermati bahwa kombinasi itu bisa di baca. Atau mungkin juga bisa jadi sebuah simbol atau kode rahasia.

D.    Dampak Negatif Bahasa Alay

         Penggunaan bahasa Alay dapat mempersulit penggunanya untuk berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Padahal di sekolah atau di tempat kerja, kita diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa yang baik dan benar. Tidak mungkin jika pekerjaan rumah, ulangan atau tugas sekolah dikerjakan dengan menggunakan bahasa Alay. Karena, bahasa Alay tidak masuk ke dalam tatanan bahasa akademis. Begitu juga di kantor, laporan yang kita buat tidak diperkanakan menggunakan bahasa Alay. Bahkan dikhawatirkan penggunaan bahasa alay bisa menjadi kebiasaan dalam penulisan sehari-hari khususnya karya tulis. Jadi, ketika situasi kita dalam situasi yang formal jangan menggunakan bahasa Alay sebagai komunikasi. Maka sebaiknya bahasa-bahasa Alay digunakan pada tempat, situasi dan forum yang tepat.
         Bahasa Alay dapat mengganggu siapapun yang membaca dan mendengar kata-kata yang termaksud di dalamnya. Karena, tidak semua orang mengerti akan maksud dari kata-kata Alay tersebut. Terlebih lagi dalam bentuk tulisan, sangat memusingkan dan memerlukan waktu yang lebih banyak untuk memahaminya.

E.     Pengaruh Bahasa Alay Terhadap Bahasa Indonesia

         Para ABG yang gemar bertutur Alay dalam tulisannya sudah jelas merongrong keutuhan Bahasa Indonesia. Bila dalam satu kalimat ada kata-kata gue dan lo mungkin tidak terlalu mengganggu sebuah makna. Tapi pada saat sebuah kalimat dan semua kata-kata yang ada dalam kalimat itu disingkat dan dibubuhi angka sebagai huruf, artinya menjadi kabur dan banyak tafsiran. Dalam Alay memang tidak ada singkatan baku, kita bebas menyingkat kata sendiri dan membiarkan pembaca menafsirkannya dengan panduan kata sebelum dan sesudahnya.
         Apabila kegemaran ini berlangsung lama dan makin dicintai, resmilah kita mengubur semangat sumpah pemuda berbahasa satu, bahasa Indonesia. Tidak berbeda dengan bahasa lisan artis dan pejabat kita yang mau bergaya dan sok berpendidikan dengan sisipan bahasa asing.
         Untuk di perhatikan. Bahasa Alay tidaklah salah, semua bahasa digunakan sebagai alat untuk bermokunikasi. Termasuk bahasa Alay dan bahasa daerah. Namun bahasa daerah bukan dikategorikan bahasa Alay meskipun terkadang terdengar aneh, karena bahasa daerah merupakan bahasa yang telah membudaya dari leluhur dan seharusnya dilestarikan.  Tetapi untuk tetap menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ada baiknya kita mengetahui kapan, dimana dan pada saat apa semua bahasa-bahasa itu digunakan. Ketika kita berkumpul dengan komunitas yang berkomunikasi dengan bahasa Alay maka tidak ada salahnya. Begitu pula menggunakan bahasa daerah.
         Untuk penggunaan bahasa Indonesia sendiri, menurut Salahudin Wahid penggunaanya harus lebih ditekankan dan dipelajari lebih dalam. Karena bahasa Indonesia adalah bahasa nasional, bahasa pemersatu seluruh elemen masyarakat, daerah, suku adat-istiadat, semua disatukan oleh bahasa Indonesia. Maka sudah seharusnya, kita harus bisa menggunakan bahasa Indonesia untuk berbicara satu sama lain, bahkan masih banyak  orang Indonesia yang tidak bisa berbicara Bahasa Indonesia. Ini sungguh memalukan.
         Salahudin Wahid di opini Kompas hari ini tentang Bangga Berbahasa Indonesia mengutip Djojok Soepardjo bahwa tonggak medernisasi di Jepang bukan hanya Restorasi Meiji 1868, tapi juga kekuatan pada budaya dan kecintaan pada bahasa Jepang yang membuat restorasi berjalan mantap. Karena itu, meski hancur pada Perang Dunia II mereka bangkit dalam 10 tahun, dan tiap tahun mencatat perkembangan ekonomi di atas 10 persen. Ini semua karena kekuatan mencintai bahasa Jepang juga menjadi kekuatan menghadapi modernisasi Namun, semua itu pasti ada zaman-zamannya misalkan dulu heboh dengan bahasa gaul namun dengan sendirinya berangsur-angsur hilang dan bahasa Alay bukan tidak mungkin akan hilang juga dari peredarannya.




BAB III

PEMBAHASAN


         Penelitian ini menggunakan teknik angket. Untuk itu, kami telah membuat pertanyaan untuk angket tersebut. Angket tersebut terdiri dari empat pertanyaan, tiga pertanyaan pertama berupa pilihan ganda, dan pertanyaan terakhir berupa uraian.
         Terhadap masalah yang ditanyakan, responden diminta menentukan jawabannya secara jujur dan sesuai dengan pendapat pribadinya tanpa pengaruh jawaban dari orang lain.
1.      Perhitungan Data Jawaban Pertanyaan Nomor 1
Pertanyaan :
Apa Anda setuju dengan penggunaan bahasa yang kurang sesuai dengan tata bahasa Indonesia (alay) dalam status di Facebook?
No
Tanggapan Responden
Frekuensi Jawaban
Presentase
1.
Setuju
18
54,5%
2.
Tidak Setuju
15
45,5%

Jumlah
33
100%

2.      Perhitungan Data Jawaban Nomor 2
      Pertanyaan :
Apakah dalam membuat status di Facebook Anda sering menggunakan bahasa yang kurang sesuai dengan tata bahasa Indonesia (alay)?
No
Tanggapan Responden
Frekuensi Jawaban
Presentase
1.
Ya
2
6,2%
2.
Kadang
25
75,7%
3.
Tidak
6
18,1%

Jumlah
33
100%


3.   Perhitungan Data Jawaban Nomor 3
     Pertanyaan :
      Menurut Anda, jika membiasakan menggunakan bahasa yang kurang sesuai dengan tata bahasa Indonesia (alay) perlahan akan mengikis tata bahasa Indonesia yang sesungguhnya?
No
Tanggapan Responden
Frekuensi Jawaban
Presentase
1.
Ya
33
100%
2.
Tidak
-
0%

Jumlah
33
100%

4.         Perhitungan Data Jawaban Nomor 4
Pertanyaan :
Apa alasan Anda menggunakan bahasa yang kurang sesuai dengan tata bahasa Indonesia (alay) di facebook?
No
Tanggapan Responden
Frekuensi Jawaban
Presentase
1.
Terbawa Zaman/Orang
11
33,3%
2.
Ingin Terlihat Gaul
14
42,2%
3.
Menghibur/Mempermudah penulisan
3
9%
4.
Tidak Tahu
4
12%
5.
Tidak Setuju
1
3,5%

Jumlah
33
100%




BAB IV

PENUTUP

A.    SIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan di atas, kami menyimpulkan bahwa :
1.      Siswa MAN Cililin kelas XI program Bahasa tahun pelajaran 2011/2012 yang menyetujui tentang penggunaan bahasa yang kurang sesuai dengan tata bahasa Indonesia (alay) dalam status facebook sebesar 54%. Hal ini dapat disimpulkan, bahwa 18 orang dari 33 yang kami beri angket menyetujui penggunaan bahsa yang kurang sesuai dengan tata bahasa Indonesia (alay) dan 15 orang tidak menyetujuinya.
2.       Siswa MAN Cililin kelas XI program Bahasa tahun pelajaran 2011/2012 yang sering menggunakan bahasa yang kurang sesuai dengan tata bahasa  Indonesia (alay) dalam status facebook hanya 2 orang dan yang sama sekali tidak pernah yakni 6 orang serta yang jarang ada 25 orang.
3.      Seluruh siswa MAN Cililin kelas XI program Bahasa tahun pelajaran 2011/2012 setuju jika membiasakan menggunakan bahasa yang kurang sesuai dengan tata bahasa Indonesia (alay) perlahan akan mengikis tata bahasa Indonesia yang sesungguhnya.
4.       Alasan terbanyak mengapa siswa MAN Cililin kelas XI program Bahasa tahun pelajaran 2011/2012 menggunakan bahasa yang kurang sesuai dengan tata bahasa Indonesia (alay) di status facebook adalah karena mereka ingin terlihat gaul dan terbawa oleh kemajuan zaman serta pergaulan.

B.     SARAN

            Sehubungan dengan simpulan di atas, bahwa sekitar 54% siswa MAN Cililin kelas XI program Bahasa tahun pelajaran 2011/2012 yang menyetujui penggunaan bahasa yang kurang sesuai dengan tata bahasa Indonesia (alay) dalam status facebook. Penulis memberi saran hendaknya hal tersebut menjadi perhatian para orang tua siswa, dan guru agar membiasakan anak dan siswanya menggunakan bahasa yang sesuai dengan tata bahasa Indonesia sejak dini dan menjaga agar nilai-nilai kebahasaan itu tidak sampai hilang.




















DAFTAR PUSTAKA


Suhardi, Sri Sunarti. 2009. Sosiologi 3. Jakarta: Pusat Perbukuan.


Comments