Meski terganggu, namun mereka tetap
berlatih karena hari itu merupakan jadwal rutin mereka berlatih basket. Diakui
Zainab, salah satu anggota FABIS yang merasa terganggu dan kecewa dengan
kondisi lapangan yang seperti ini untuk komunitas setingkat UKM.
“Lumayan, sih, lumayan mengganggu banget.
Mau latihan aja, penuh. Mending kalo motor masih bisa dipindah-pindahin, kalo
mobil, kita gak bisa apa- apa.” tandasnya saat diwawancara (9/12).
Untuk mendapatkan fasilitas berlatih di kampus,
mereka terlebih dahulu harus memindah-mindahkan motor agar mendapatkan sedikit
ruang yang layak. Zainab sendiri tidak mengetahui bagaimana awalnya lapangan
basket di kampus ini bisa dijadikan sebuah lahan parkiran, namun anggota aktif
FABIS itu berharap pihak kampus bisa menangani ini secepatnya.
“Ya kalo bisa kita dapet fasilitas yang
terbaik, lah, dari kampus. Minta perbaikin ringnya aja susah. Pengen dapetin
lapangan yang bener-bener bagus, kalo bisa yang standar internasional lah,
minimalnya gor aja.” Ujar mahasiswi AN semester tiga itu.
Sementara itu, pihak kampus sendiri belum
menanggapi secara serius masalah UKM yang mewadahi minat mahasiswanya dalam bidang
basket ini. [] Tinta Ilmiati/Red.
Comments
Post a Comment